Berangkat dari sebuah Kaulut
Attarbawiyah (Kalimat Bijak) “ Attoriiqotu Ahammu Minal Maddah, Wal Wasilatu
Khaerum minal gooyah” (metode yang tepat memudahkan penerimaan materi, meniti
titian yang tepat mempercepat sampai kepada tujuan). kalimat bijak tersebut,
menggambarkan bahwa komponen pendidikan sangatlah komplek, tidak hanya
berkaitan dengan materi, namun yang jauh lebih penting adalah cara guru
mengajar atau menyampaikan materi, untuk mempercepat sampai kepada tujuan
pendidikan itu sendiri. Berbagai metode sudah dilakukan dari waktu ke waktu,
dalam sistem pendiddikan dan pengajaran kita, silih berganti tahun
ketahun seiring dengan perkembangan zaman dan tuntutan perkembangan peserta
didik. Setidak-tidaknya kita mendengarkan metode dengan berbagai pendekatan
seperti CBSA (Cara belajar siswa aktif),
PAKEM (Pembelajaran, Efektif, Kreatif dan Menyenangkan) dan lain-lain.
Mengajar adalah cara belajar
terbaik, dan profesi formal mengajar itu terletak pada guru, oleh karena itu
mengajar adalah cara belajar yang terbaik, maka profesi ini adalah profesi yang
sangat dinamis dan membutuhkan peningkatan keterampilan yang berkesinambungan
karena obyek pendidikan itu adalah mahluk hidup yang bernama murid/siswa yang
senantiasa bertumbuh dan berkembang. Segala ihtiar harus dilaksanakan oleh guru
dengan penuh kesadaran akan pentingnya peningkatan profesionalisme dari waktu
ke waktu, yang adaptatif dengan perubahan zaman.
Sebagai bentuk kepeduliannya yang
tinggi terhadap pendidikan, dan kebersamaan dalam meraih kemajuan, Salah satu
trobosan baru yang dilakukan oleh Kepala Madrasah Man 1 Lobar, H.Abdul Azis
Faradi, M.Pd, adalah memberikan pembekalan sekaligus pengenalan metode dengan
pendekatan pembelajaran yang ter uptodate, yang di singkat dengan akronim
“MIKIR” (Mengalami, Interaksi,, Komunikasi dan Refleksi). Yang dilaksanakan
pada hari Sabtu, 9 Oktober 2021, bertempat di Lab Komputer MAN 1 Lombok Barat,
dan dihadiri oleh seluruh guru, mulai pukul 12.30-14.30 WITA.
Pendekatan ini bertujuan
melibatkan secara aktif peserta didik,sehingga dengan sungguh-sungguh bisa
merasakan materi yang diajarkan dalam bentuk praktis langsung, tidak berhenti
pada teori di atas kertas, yang membuat peserta didik selama ini larut dalam
menghapalkan pelajaran, namun sangat kurang dalam mengenal praktik-praktik
lapangan. Seiring dengan perubahan dalam lini kehidupan, maka para peserta
didik di tuntut menjadi lebih dinamis dalam pembelajarannya, tidak boleh
terjebak dengan metode konvensionalitas, yang tidak sepenuhnya menjawab
tantangan zaman. Pada saat yang sama,
perkembangan peserta didik, sedemikian sangat cepatnya, namun belum di
imbangi dengan kesiapan stakeholder dalam pendidikan, dalam menagkap
pesan-pesan perubahan zaman itu sendiri. Pendekatan MIKIR diharapkan mampu
menjadi solusi ditengah keringnya para peserta didik kita,dalam ha-hal yang
berkaitan dengan praktis lapangan.
Sejatinya seorang guru harus mampu menciptakan pembelajaran yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis. Untuk menjadi guru yang kreatif seorang guru harus selalu mencari trobosan trobosan baru bagi dunia pendidikan khususnya untuk kegiatan pembelajaran di kelas, guru juga harus selalu mengupgrade dirinya agar menjadi lebih baik dan tentu saja muaranya dapat memberikan pencerahan dan pemahaman kepada peserta didik, sehingga mampu melahirkan generasi penerus bangsa yang cerdas, moderat dan berahklah serta beretika.
Post a Comment for "Apa itu Pendekatan “MIKIR” Bagi Guru Untuk Siswa"